Memasang Windows Subsystem for Linux di Windows 10 LTSC 2019

Windows Subsystem for Linux (WSL) adalah compatibility layer yang memungkinkan berkas biner Linux bisa berjalan di lingkungan Windows 10.
It’s kind of a little bit unfair isn’t it? Microsoft bisa dengan bebas menggunakan piranti lunak yang dikembangkan penggiat FLOSS (Free Linux Open Source Software), namun tidak sebaliknya…

Sementara Windows 10 LTSC (Long-Term Servicing Channel) sendiri mungkin jarang khalayak yang mengenalnya karena ia hanya dilepas ke kalangan enterprise. Don’t ask how could I get my hands on it. Sederhananya, Windows 10 LTSC adalah Windows yang fokus pada fungsionalitas dan fiturnya jarang berubah seiring waktu. Itulah mengapa saya menyukai LTSC ini; fokus pada kegunaan serta tanpa gimmick dan bling-bling.

WSL bisa dipasang ke dalam Windows 10 melalui Microsoft Store. Dan Microsoft Store adalah salah satu fitur yang absen di Windows 10 LTSC. Jadi bagaimana kita bisa memasang WSL di Windows LTS?
Here’s how…

  1. Buka menu dengan menekan Win key (tuts keyboard berlambang Windows) dan ketikkan “turn windows features on or off”. Klik hasil yang ditemukan kemudian cari dan centang pilihan “Windows Subsystems for Linux”. Klik “OK” lalu hidupkan ulang komputer.

  2. Kunjungi laman https://docs.microsoft.com/en-us/windows/wsl/install-manual untuk mengunduh distro yang hendak dipasang. Unduhan akan berupa berkas berakhiran .appx, misalnya DebianGNULinux_1-1-3-0_x64__76v4gfsz19hv4.Appx.

  3. Jalankan powershell sebagai administrator. Gunakan perintah cd untuk berpindah ke direktori tempat berkas distro hasil unduhan berada.

  4. Pasang distro dengan menggunakan perintah:

    Add-AppxPackage [distro file name]
    

    Misal untuk contoh berkas di atas:

    Add-AppxPackage DebianGNULinux_1-1-3-0_x64__76v4gfsz19hv4.Appx
    
  5. Buka kembali menu dengan menekan Win key, kemudian cari distro yang tadi dipasang. Jalankan distro tersebut dan biarkan ia menuntaskan pemasangan. Ikuti wisaya pemasangan yang kemudian muncul.

  6. Profit!

Demikianlah. Saya sendiri belum banyak menjelajah kegunaan WSL ini dan masih memiliki banyak pertanyaan di benak. Misal apakah ia bisa menjalankan piranti lunak yang memiliki graphical user interface? Namun setidaknya kini saya bisa menjalankan software Linux tanpa harus reboot terlebih dahulu ke partisi Linux.